Pages

Ads 468x60px

Sunday, April 22, 2012

Pantai Mutun Lampung

Hubungi ERWAN FIRDAUS sales Daihatsu Lampung 082182138998 untuk informasi harga mobil Daihatsu Grand Xenia, Ayla, Sirion, Sigra, Gran Max, Hi Max Lampung, simulasi kredit serta promo dan diskon Daihatsu Lampung.

Salah satu tujuan wisata favorite di Provinsi Lampung adalah Pantai Mutun, rasanya gak ke Lampung kalo nggak nikmati keindahan pantai ini. Pantai ini mulai dikelola dengan baik, dibeberapa sudut sudah dibenahi dan menawarkan sensasi berbeda. Lokasinya tak jauh dari kota Bandarlampung, sekitar 10 Km dari pusat kota, menuju ke arah kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Mutun merupakan pantai teluk dengan ombak yang tidak terlalu tinggi, sehingga anak kecil cukup aman bermain disini.

Pantai Mutun parkirnya lapang.

Jalur akses ke Pantai Mutun lumayan lancar, kondisi jalan cukup baik, hanya ada beberapa titik kerusakan yang tidak begitu parah, hanya lobang lobang kecil tetapi bisa memacetkan jalan jika sedang ramai. Disisi kanan kiri jalan dapat ditemui beberapa bukit batu yang gundul karena sudah di tambang dan beberapa lokasi pantai yang tak kalah indah. Kita juga akan melalui Tempat Pelelangan Ikan Lempasing, biasanya ikan akan banyak di pagi dan sore hari. Ikan yang dijual juga beraneka ragam, mulai dari ikan Simba hingga ikan Hiu.

Pantai Mutun

Harga tiket masuk cukup terjangkau, diluar pintu masuk akan ada portal dan pos, kita dipungut biaya sebesar 2 ribu per mobil, mungkin ini untuk pendapatan desa, kemudian di pintu masuk mobil pribadi jenis mini bus/sedan dikenakan biaya 10 ribu dan tiket 5000 perorang. Di lokasi disediakan penyewaan pelampung, permainan air, dan pondok pondok dengan harga bervariasi, mulai dari Rp.10.000. tergantung nego.
Bukit di pinggir pantai (underconstruction)

Terdapat juga fasilitas wisata air, mulai dari waterboom, kano, area snorkeling, banana boat, atau bagi yang ingin menikmati keliling pulau, bisa menyewa perahu untuk menyeberang, bagi yang hobi mancing, bisa juga mencoba melempar umpannya disini.

Tersedia juga kamar ganti jika pengunjung ingin mengganti pakaian yang basah, dan jangan takut bagi yang tidak sempat membawa pakaian ganti, disini juga dijual T-Shirt dan kerajinan khas pantai.
Waterboom "air asin"

Pulau didekat Pantai Mutun

Satu hal yang sangat disayangkan, mungkin karena sudah sore dan pengunjung hari minggu sangat ramai, saya melihat sampah berserakan dimana mana bahkan mengotori laut. Selain jarang ditemukan tempat pembuangan sampah, kurangnya kesadaran pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan membuat tempat wisata ini jadi kotor. Tapi sore hari sekitar pukul 16.00 WIB petugas pengelola melalui pengeras suara menghimbau kepada pedagang dan penambang (saya gak tau tambang apa) untuk melakukan pembersihan sampah.

Tips :
Jalan masuk yang naik turun bukit dan berdebu, sebaiknya pengendara motor menggunakan masker dan bawalah baju ganti jika ingin bermain air.
Parkir sulit apalagi saat hari libur, mendingan ke ujung pantai aja, agak lebar parkirnya, pondok juga banyak, dan bisa naik ke atas bukit.
Sampahnya jangan buang sembarangan.
Kalo bawa kendaraan ikuti aturan yang mana jalur masuk dan keluar biar gak macet. Pelan pelan banyak anak kecil.
Mintalah tiket sebanyak yang kita bayarkan, misal : bayar tiket untuk 5 orang, mintalah tiket sebanyak 5 lembar.

Tuesday, April 3, 2012

Meraba Indonesia

Hari ini, 25 tahun yang lalu saya lahir, dan buku Meraba Indonesia saya pilih sebagai hadiah untuk diri sendiri. Kedengarannya sedikit aneh, tapi bagi saya itu hal yang biasa. Memberi hadiah untuk diri sendiri sering kali saya lakukan jika berhasil melakukan suatu pencapaian tertentu.

Meraba Indonesia merupakan buku traveling dengan gaya penulisan seorang wartawan. Buku ini sangat berbeda dengan buku traveling lainnya yang pernah saya baca. Buku ini mengangkat cerita tentang Indonesia (pinggiran) yang kurang mendapatkan perhatian dari pusat. Sebut saja Pulau Enggano, Pulau Nias, Pulau Miangas, dan pulau pulau terluar serta daratan yang berbatasan langsung dengan negara lain.

Buku ini sangat menarik, selain berbicara tentang serunya perjalanan keliling Indonesia dengan sepeda motor, tak lupa sang Penulis bercerita tentang sejarah yang berkaitan erat dengan daerah daerah yang disinggahinya, tentang VOC, EIC, Raffles, Pengasingan Bung Hatta, cerita tentang Tan Malaka, Soekarno, Sutan Syahrir, dan tokoh tokoh lain yang mungkin tidak kita kenali karena "terhapus" dari sejarah. Menulis ironi tentang suatu daerah yang kaya akan hasil bumi, tetapi penduduk disekitarnya hidup dalam keterbatasan. Menulis tentang pulau pulau yang terisolasi ketika cuaca buruk, dan masih banyak lagi.

Satu hal yang membuat saya bangga, penulis (Ahmad Yunus) mengunjungi Teluk Kiluan, yang merupakan salah satu surga tersembunyi di negeri ini, dan gambarannya persis seperti kondisi Teluk Kiluan yang saya kunjungi tahun 2010 lalu, dimana jalan terjal berbatu dan licin masih sangat banyak kita temui di jalurnya. "Eeedaaaann.." kata Farid Gaban (Fotografer) ketika memacu motornya di tanjakan kiluan. Oh iya, jika penulis gak sengaja nyasar di blog ini, saya ingin memberikan ralat, bahwa teluk kiluan bukan berada di Kabupaten Lampung Selatan. Teluk Kiluan berada di Kabupaten Tanggamus, tepatnya di Kecamatan Kelumbayan.

Tidak mudah mencari buku ini di kota saya, saya sempat 3 kali mengunjungi toko buku untuk mencari buku ini, dan alhamdulillah, kemarin malam saya mendapatkannya dan tinggal satu satunya. Buku sejenis biasanya dikelompokkan kedalam buku "hobi" tapi tidak untuk buku ini. Saya mendapatinya di kelompok buku sosial, sejajar dengan buku buku biografi tokoh tokoh terkenal di Indonesia. untung saja saya terbiasa memeriksa buku melalui komputer yang disediakan oleh toko buku, sehingga saya dapat dengan mudah mencari dan mengetahui posisinya.

Meraba Indonesia, sebuah ekspedisi "gila" keliling nusantara, berdua, dengan sepeda motor, dan tanpa rasa takut. Saya salute dengan penulis dan fotografer, sepertinya tak cukup empat jempol yang saya miliki untuk mewakili kehebatan buku ini, terima kasih telah mengingatkan saya akan indahnya Indonesia (pinggiran).


Dalam kemasannya, buku ini dilengkapi sekeping DVD yang berisikan video tentang perjalanan, dan wawancara penulis dan fotografer. 

 Web resmi :  www.zamrud-khatulistiwa.or.id

"Dan mencintai tanah air Indonesia 
dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia 
bersama rakyatnya dari dekat ...."
Soe Hok Gie (1942-1969)
 
Blogger Templates