Pages

Ads 468x60px

Saturday, January 29, 2011

Palembang Kota Wisata Air


Siapa tak kenal kota Palembang? Sebuah kota yang dulu merupakan pusat kerajaan Sriwijaya, kota yang dibelah oleh Sungai Musi yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sebuah kota yang terkenal dengan Jembatan Ampera yang menghubungkan Palembang Ilir dengan Palembang Ulu. Kota yang terkenal dengan makanan khasnya Mpek Mpek atau Pempek. Kota dimana Sriwijaya FC yang merupakan salah satu Klub sepakbola terkuat di Indonesia berkandang. Kota yang terpilih sebagai tuan rumah SEA Games XXVII tahun 2011. Kota Palembang.. itu tempat yang saya kunjungi beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 22 - 25 Januari 2011.
Sungai Musi dan Jembatan Ampera 



Jembatan Ampera Tempo Dulu


Kota Palembang adalah tanah kelahiran saya, saya lahir dan tumbuh disini hingga akhirnya saya meneruskan ke pendidikan tinggi di provinsi tetangga. sayang sekali saat pulang, kota tercinta ini sering diguyur hujan, padahal saya ingin sekali mengambil foto kota ini dengan kamera. walaupun kesempatan cuma sekali, akhirnya saya berhasil mendapat foto foto ini, yang diambil malam hari tanggal 23 Januari 2011.

Foto di atas di ambil dari pelataran Plaza Benteng Kuto Besak, cuaca cukup mendukung, walau seharian diguyur hujan. dalam gambar terlihat sebuah kapal pesiar yang dimiliki oleh pemerintah yang disebut dengan Putri Kembang Dadar, kapal wisata ini melayani wisata air di sepanjang perairan sungai musi. saya sendiri belum pernah menikmati perjalanan wisata air tersebut. hehehe..

Benteng Kuto Besak

Benteng kuto Besak, merupakan bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. sekarang benteng ini di funsikan sebagai kantor kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa. itu sebabnya benteng ini memiliki nama dalam bahasa Palembang, karena bukan merupakan warisan kolonial.

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak. bangunan ini juga merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Didalam musium terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.

sebenarnya banyak sekali tempat tempat wisata di kota Palembang. antara lain ; Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Gedung Kantor Walikota, Kambang Iwak Family Park, Hutan Wisata Punti Kayu, Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Taman Purbakala Bukit Siguntang, Monumen Perjuangan Rakyat, Museum Balaputradewa, Museum Tekstil, Kawah Tengkurep, Kampung Kapitan, Kampung Arab, Fantasy Island, Bagus Kuning, Pusat Kerajinan Songket, Pulau Kemaro, Kilang Minyak Pertamina, Pabrik Pupuk Pusri, Sungai Gerong. mungkin masih ada tempat tempat lain yang belum saya ketahui, karena Kota Palembang terus berbenah, selalu ada yang baru dari kota ini ketika saya pulang.

info tentang Palembang bisa juga dilihat disini :

Pemerintah Kota
Palembang Musi

Palembang Daily Foto

Wikipedia Indonesia

Kota Palembang bisa di akses melalui darat dengan kereta api, bus, dan akomodasi darat lainnya. Melalui udara, dan melalui laut.

Wednesday, December 22, 2010

Mancing Di Teluk Lampung


Sudah 4 bulan gak pernah mancing lagi, terakhir pas masih sibuk di salah satu proyek panjang yang menyita banyak waktu. akhirnya kerinduan akan sensasi strike ketika mendapat ikan terbayarkan.

ini pengalaman pertama saya mancing di pulau, biasanya mancing saya lakukan di kolam ataupun sungai. lokasi pemancingan cukup jauh, sekitar 3 jam dari kota Bandar lampung. kata teman saya tempat ini namanya Mahitam.

Pagi pagi sekitar pukul 04.00 WIB dengan sepeda motor perjalanan dimulai. diawali dengan membeli umpan pancing berupa cumi cumi di salah satu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di pinggir kota Bandarlampung. cumi yang didapat hanya sedikit, kecil kecil dan kurang segar.

pukul 05.40 WIB kami tiba di Pelabuhan Ketapang, dengan menyewa perahu nelayan, perjalanan di lanjutkan menuju Pulau Mahitam. kurang lebih 30 menit kami pun tiba.


Perjalanan ke pulau (teman teman saya)

Perahu menepi di Pulau Mahitam yang berada di teluk lampung, pulau ini hanya di huni oleh petugas jaga, karena di sini terdapat dua buah mercusuar yang difungsikan pada malam hari. pemandangan dari sini cukup bagus, kita masih bisa melihat kota Bandarlampung, keindahan Gunung Rajabasa, dan Gunung Anak Krakatau. Air disini sangat jernih, dengan ombak yang tenang sehingga banyak petani kerambah yang membudidayakan ikan kerapu dan ikan ikan budidaya lainnya.


Mercusuar Pulau Mahitam (lebih mirip BTS)

Umpan pertama di lepas dengan menggunakan Joran kecil yang mampu mengangkat beban maksimal 4 Kg, karena memang belum berpengalaman mancing di laut saya mengalami kesulitan, ketika ikan menyambar umpan saya, kail dibawa ke dasar hingga menyentu permukaan karang, alhasil kail tersangkut dan kejadian ini berulang beberapa kali.

Strike pertama..
salah satu kail teman saya disentuh ikan, dan seekor kerapu macan diangkat dari habitatnya. jika dilihat dari tarikannya, saya menduga ikan ini lumayan besar.. ternyata saya salah, ikan kerapu yang didapat tak lebih dari 10cm. Hahahaha...

Double strike..
Langit mendung berawan sapanjang siang, air pasang tak kunjung surut, namun strike tak henti samapi disitu saja, sekitar pukul 08.00 WIB doble strike.. dua joran diangkat kembali, dan kali ini lumayan, ikan yang di dapat sedikit lebih besar.

jam menunjukkan pukul 09.00 Wib. ikan sepertinya kelaparan, kami tak henti henti mendapat sambaran ikan. sekitar 15 ekor ikan dinaikkan. dan untung saja saya juga merasakan sensasi itu (akhirnya.. hahahaha...)

hari itu kondisi badan saya kurang fit, karena beberapa hari sebelumnya saya baru saja pulang dari Kota Bandung yang selalu hujan.

air laut yang jernih menggoda saya untuk menikmati keindahan bawah laut, dan saya pun mencoba snorkeling. karena memang badan sedang tidak fit, saya hanya menikmati air laut kurang lebih 30 menit saja.


peralatan mancing dan snorkeling

setelah badan cukup kering, saya berburu foto disekitar pulau.. sayang sekali langit tidak cerah, mendung berawan dan kadang hujan menemani acara kami saat itu.

Pukul 11.00.. hari sudah mulai siang, saatnya memasak hasil mancing untuk makan. oh iya, sebelum berangkat kami memang sudah menyiapkan peralatan masak seperti wajan, panci bumbu masakan, dll. walaupun laki laki semua, masakan kami sangat enak.. entah karena lapar, atau memang masakannya sangat lezat. jangan ditanya soal bentuk yang menggugah, melihatnya saja aneh.. hahahaha.. tapi ketika masakan tadi masuk ke mulut dan menelusuri lambung yang "dangdutan" kenikmatan masakan hasil tangkapan sangat terasa. benar kata pepatah "jangan menilai sesuatu dari bentuk fisiknya".


bumbu masakan

masak ala koki restoran


makaaaan

setelah makan siang, acara bebas.. ada yang mancing, ada yang tidur, dan ada yang berburu foto (ini bagian saya.. hahaha..).

Jepret iseng, bunga ini banyak sekali dipulau

jam 15.30 Wib, perahu nelayan tadi akan menjemput sekitar pukul 16.00 wib. dan sebelum meninggalkan pulau, kami melakukan ritual wajib, yaitu kerja bakti ngumpulin sampah, daun daun untuk kemudian di bakar. setidaknya untuk meminimalkan sampah sampah yang ada disekitar pulau khususnya spot pemancingan.

saudah lewat pukul 17.00 wib, perahu tak kunjung datang, kami pun ngobrol ngobrol dengan seorang bapak penjaga pulau. sambil berbagi pengalaman mancing dengannya. dan tak lama kemudian perahu pun datang.

hampir pukul 18.00 wib, perahu merapat kembali dipulau Sumatera, muncul ide untuk mengunjungi sungai air panas yang berjarak sekitar 15 menit perjalanan dari tempat berlabuh. benar saja, ini adalah sebuah sungai kecil dengan air yang panas (gak tau berapa derajat, yang jelas kaki saya hanya bertahan 1 detik ketika direndam) dan asin. dari jauh sungai ini nampak hijau, karena hanya lumut yang mampu bertahan hidup didalamnya.

setelah puas dengan sungai air panas, kami pun pulang.

Tips

1. Umpan pancing berupa cumi, lebih mudah dicari ketika malam bulan purnama (kata nelayan sekitar).

2. Jika ingin mancing di laut, perhatikan laporan ketinggian gelombang, akan sangat berbahaya jika gelombang sedang tinggi.

3. beli kail yang banyak, karena ikan sering membawa kail masuk ke karang. alhasil, nyangkut deh..

4. sinyal HP yang saat itu ada adalah Telkomsel.

5. jika menyeberang ke pulau, dan dijemput perahu sore harinya, ada baiknya meminta nomor pemilik perahu yang dapat dihubungi.

6. Jagalah kebersihan. minimal untuk tidak membuang sampah sembarangan agar tidak mencemari lingkungan dan merusak ekosistem.

7. Stop Vandalisme, saya cukup risih melihat banyak corat coret di batu batu karang dan sekitar mercusuar.

Biaya biaya*
Perahu (antar jemput) IDR 80.000 hingga IDR 100.000.

*bisa berubah sewaktu waktu, tergantung nego dan harga bbm.

Just for share.. "Dapet ikannya?", "dapet Ma.. tapi kecil kecil.."


 
Blogger Templates